menu123

Sunday, September 2, 2018

METANJUNG SAMBUK


Upacara perkawinan di Bali secara sederhana dikenal dengan Matanjung Sambuk. Atribut dalam prosesi Metanjung Sambut yaitu sambuk (serabut kelapa) dibelah tiga, didalamnya diisi sebutir telur bebek, kemudian dicakup kembali diluarnya diikat dengan benang Tri Datu (benang 3 warna).
Mekanisme pelaksanaan Metanjung Sambuk ini  di mana kedua mempelai saling tendang serabut kelapa (matanjung sambuk) sebanyak tiga kali, setelah itu secara simbolis diduduki oleh pengantin wanita.  Sambuk Kupakan (serabut kelapa) yang digunakan pada saat Natab Beten harus disimpan di bawah kolong tempat tidur pengantin. Dengan maksud agar Sambuk tersebut dijaga oleh kedua mempelai, seperti mereka menjaga hubungan suami istri.
Menendang-nendang sambuk bermakna / menggambarkan bahwa di dalam suatu pernikahan tidak jarang dijumpai suatu masalah. Disisi lain, mekanisme berupa didudukinya sambuk oleh mempelai wanita bermakna / menggambarkan keadaan musyawarah dengan duduk tenang, dan senantiasa ingat bahwa ketika pertengkaran tersebut datang salah satu dari pasangan harus ada yang mengalah agar pertikaian tidak berkepanjangan.

Makna setiap atribut :
Sambuk (serabut kelapa) berbelah tiga simbol dari tri guna (sattwam, rajas, tamas). Benang Tri Datu simbol dari Tri Murti (Brahma, Wisnu, Siwa) yang mengisyaratkan kesucian. Telor bebek  simbolis dari manik.