menu123

Thursday, April 21, 2016

REVIEW PEMIKIRAN SALMAN KHAN


Selamat berbahagia Sob.. Kembali lagi saya memposting salah satu tokoh yang berperan dalam dunia pendidikan. Sebelumnya saya sudah memposting tokoh-tokoh dunia yaitu Aristoteles, Giambattista Vico, George Berkeley, Immanuel Kant. Kali ini saya mau sharing tentang Salman Khan. Bagaimana biografi serta pemikiran dari Salman Khan tersebut dapat disimak di bawah. Disajikan pula mengenai pendapat penulis (saya) mengenai pemikiran Salman Khan.

 Latar Belakang
    Pendidikan merupakan suatu sarana yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Melalui pendidikan seseorang akan bisa menghadapi tantangan ataupun perkembangan zaman. Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam pengertian tersebut terdapat kata usaha untuk mengembangkan potensi dirinya, kata tersebut mengimplikasikan bahwa dengan pendidikan seseorang bisa mengembangkan segala potensi yang ada dalam dirinya. Dengan pendidikan seseorang bisa memanfaatkan segala potensi untuk pribadi, masyarakat, bangsa dan negara yang nantinya dapat meningkatkan taraf hidup seseorang. Tentunya ini dapat dicapai jika pendidikan yang diperoleh merupakan pendidikan yang baik.
    Aristoteles mengatakan bahwa agar orang dapat hidup baik, maka ia harus mendapatkan pendidikan. Lemah dalam pendidikan akan mendorong individu untuk hidup dalam kemiskinan (Preston dan Elo dalam Ahmad, 2008). Lebih lanjut disebutkan pendidikan berkualitas sangat efektif untuk menentang kemiskinan, membina demokrasi, dan membentuk masyarakat yang sejahtera (Preston dan Elo dalam Ahmad, 2008). Dengan berbagai pendapat tersebut tentunya sudah beralasan untuk mengatakan bahwa pendidikan penting untuk setiap orang agar nantinya seseorang bisa mengarahkan dengan bebas kehidupannya menjadi lebih baik. Sebagai faktor penentu kualitas sumber daya manusia, sudah sewajarnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
    Kualitas pendidikan di indonesia masih tergolong rendah. Ini di dukung oleh data dari Tren di Studi Matematika dan Ilmu Pengetahuan Internasional, 1999 (dalam siteresources.worldbank.org) yang mengatakan bahwa rendahnya kemampuan murid tingkat 8 (SMP kelas 2) dibandingkan dengan negara tetangga Asia pada ujian-ujian internasional di tahun 2001 seperti yang terlihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Penampilan pelajar pada ujian matematika dan fisika: peringkat dibuat antara 38 negara
Terlihat bahwa Indonesia berada pada urutan 34 untuk tingkat matematika dan urutan 32 untuk tingkat fisika. Urutan tersebut tergolong rendah yang mengindikasikan kualitas pendidikan indonesia rendah. Rendahnya mutu pendidikan Indonesia juga terlihat dari hasil survei Pusat Statistik Internasional untuk Pendidikan (National Center for Education in Statistics, 2003) terhadap 41 negara dalam pembelajaran matematika, dimana Indonesia mendapatkan peringkat ke-39 di bawah Thailand dan Uruguay (http://ugm.ac.id/id/post/page?id=4467).
     Dari hasil survei di atas, timbul pertanyaan mengapa pendidikan di indonesia rendah? Penyebab rendahnya pendidikan Indonesia adalah fenomena yang terjadi dilapangan bahwa pembelajaran yang berlangsung hanya mengacu pada buku paket. Pembelajaran yang baik haruslah pembelajaran yang mempunyai berbagai sumber, dengan sumber yang banyak siswa bisa membandingkan pengetahuan dan dapat membuat pengertian sendiri tentang sesuatu hal. Rendahnya pendidikan di indonesia juga disebabkan oleh aturan yang mengikat. Semakin banyak aturan bukannya membawa dampak yang baik tetapi malah sebaliknya, hal tersebut akan membawa dampak yang buruk bagi siswa. Siswa tidak bisa mengembangkan kreativitasnya sendiri. Disebutkan oleh Aristoteles mengemukakan bahwa pendidikan yang baik adalah yang mempunyai tujuan untuk kebahagiaan. Tentunya pendidikan di sekolah akan lebih baik jika sesuai dengan karakteristik sekolah tersebut termasuk komponen-komponen di dalamnya.
     Salman Khan yang seorang lulusan MIT (Massachusetts Institute of Technology) yang lahir di New Orleans, Louisiana mempunyai pemikiran baru mengenai pendidikan. pemikiran Salman Khan tersebut muncul dari bagaimana caranya mengajarkan sepupunya matematika yang tinggal berjauhan. Pemikiran-pemikiran Salman Khan terdapat dalam buku “the One World SchoolHouse”. Dalam buku ini, Khan menceritakan kisah dan mimpinya menciptakan the One World SchoolHouse yang bisa dipelajari siapa saja, di mana saja, kapan saja, tidak terbatas waktu dan bebas biaya. Secara turun temurun, berabad-abad, kesalahan utama pendidikan kita adalah mengharuskan siswa untuk belajar yang sama, pada waktu yang sama, dengan cara yang sama, pada ruang yang sama, untuk mencapai yang sama pada waktu yang sama. Dalam makalah ini akan di bahas apakah pemikian dari Salman Khan relevan dengan pendidikan zaman sekarang.


Rumusan Masalah
  1. Biografi singkat Salman Khan.
  2. Pemikiran Salman Khan mengenai pendidikan. 
  3. Pendapat penulis mengenai pemikiran Salman Khan.
Pembahasan
  • Biografi singkat Salman Khan
Salman Khan lahir tanggal 11 bulan oktober 1976 di New Orleans, Louisiana. Salman Khan seorang muslim dan seorang anak muda idialisme Amerika keturunan Bangladesh dan India. Salman Khan Dibesarkan di Amerika oleh seorang ayah bernama Dr. Fakhrul Amir Khan dan ibunya Masuda Khan asal India, membuatnya mampu berkarya dan lulus dari universitas ternama dan salah satu terbaik di dunia, yakni MIT (Massachusetts Institute of Technology) lulus dengan gelar Bachelor of Science dalam bidang Matematika.
Khan juga memegang BSc dalam bidang Teknik Listrik dan Ilmu Komputer, Master of Science di bidang Teknik Listrik dan Ilmu Komputer pada tahun 1998. Selain belajar di MIT, Khan juga belajar MBA di Harvard Bussines School. Di tempat tersebut ia bertemu dengan Marvi dan menjadi istrinya. Marvi juga lulusan MIT seperti Khan yang berprofesi sebagai seorang dokter. Ia mendapatkan gelar MD dari Albert Einmstein College of Mediicine. Keduanya dikarunia putra-putri, bernama Huzaifa Khan dan Manahil Khan.
Khan Academy bermula dari kebiasaan Khan dalam memberikan les prifat Matematika kepada sepupunya, Nadia di akhir tahun 2003. Nadia tergolong kurang fokus dalam pelajaran matematika. Salman tidak mengajari dengan metode belajar layaknya guru menerangkan di papan tulis. Salman menggunakan media internet dengan menggunakan Yahoo!s Doodle notepad sebagai media mengajar. Berawal dari permulaan tersebut, dikemudian hari banyak kerabat dan teman-temannya yang lain meminta bimbingan kepadanya. Dari permintaan tersebut, munculah ide untuk membuat tutorial dan mendistribusikannya di You Tube dan membuat akun untuk pertama kalinya di bulan November 2006.
Khan Academy merupakan perusahaan Non-Profit yang sangat mengagumkan dan menginspirasi untuk terus memajukan pendidikan. Khan Academy memberikan pelajaran gratis secara online. Misi Khan Academy yaitu menyediakan pendidikan berkualitas tinggi untuk semua orang di mana saja. Lembaga tersebut mengelola situs web yang menyediakan koleksi online gratis dari sekitar 3200 mikro via tutorial video yang tersimpan di You Tube. Khan memulai Khan Academy sebagai pembelajaran matematika dan science lewat video youtube dari rumahnya dan kemudian semakin berkembang hingga tutorial gratis tersebut berisi pembelajaran dalam berbagai bidang, diantaranya matematika, fisika, biologi, kimia, kimia organik, astronomi, kosmologi, ilmu komputer, kesehatan, sejarah seni, sejarah, keuangan, ekonomi hingga pendidikan kewarganegaraan.
Khan Academy berhasil menarik minat perusahaan besar seperti Microsoft dan Google dalam memberikan donasi. Tahun 2011, Salman Khan bersama Bill Gates bersama-sama menjadi pembicara dalam TED Talks, menginspirasi seluruh penonton untuk mengenalkan Khan Academy. Bill Gates menjadi salah satu donatur utama bagi Khan Academy. Sehingga sesuai dengan tagline web bahwa "You Can Learn Anything, For Free, For Everyone, Forever". (Kita bisa belajar apapun, gratis, untuk setiap orang sampai kapanpun).
Pada tahun 2011, Salman Khan diwawancarai oleh CEO LinkedIn, Jeff weiner. Pada bulan Februari 2012, ia muncul di Stanford Graduated School of Business. Sebulan kemudian muncul di UC Berkeley. Salman Khan juga muncul di AtGoogle Talks dengan CEO Google, Eric Schmidt. Di tahun yang sama, ia diwawancarai oleh CEO dan Presiden Aspen Institute, Walter Isaacson. Pada bulan Januari 2012, ia diwawancarai oleh editor senior Harvard Business Review, Alison Beard. Pada bulan Mei 2013, Salman Khan diwawancarai oleh presiden MIT, Rafael Reif. Khan juga masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia dari majalah Forbes dengan pokok tulisan "$1 Trillion Opportunity". Saat ini Khan bersama 73 lebih tim nya terus mengembangkan serta mengadakan program-program pendidikan yang revolusioner serta mampu meningkatkan dan merangsang siswa dalam kegiatan pembelajaran. Khan juga menerbitkan sebuah buku tentang Khan Academy dan tujuannya untuk pendidikan yang disebut "The One World Schoolhouse: Education Reimagined".
  • Pemikiran Salman Khan
Pemikiran Salman Khan berawal dari sepupunya Salman Khan yaitu Nadia yang tengah putus asa. Nilai ujian matematika yang di akhir kelas 6 SD bisa berakibat fatal bagi masa depan Nadia akibat sistem pendidikan di Amerika Serikat yang memakai sistem track. Ibu Nadia sangat tertekan. Padahal di mata Khan, Nadia adalah gadis yang cerdas. Ia tidak percaya Nadia tidak bisa matematika. Pertemuan Nadia dengan Khan pada pesta perkawinan Salman Amin Khan di New Jersey, Amerika Serikat, tidak pernah dilupakan oleh sepupunya, Nadia. Nadia gadis cilik berumur 12 tahun itu tengah frustrasi nilai ujian matematikanya jeblok. Muncul pemikiran Khan bagaimana membantu Nadia untuk belajar matematika yang tinggal di kota yang berbeda.
Khan tinggal di Boston. Nadia di New Orleans. Tidak ada cara lain kecuali bimbingan itu dilakukan dengan belajar jarak jauh. Maka disepakatilah bahwa mereka akan sama-sama mendaftar di Yahoo! Messenger. Khan juga akan menggunakan piranti lunak Doodle untuk memberikan penjelasan secara visual. Semua itu dilakukannya coba-coba, tanpa pengalaman, tanpa asumsi, tanpa pengetahuan pedagogis.
Sebelum memulai mengajarkan Nadia, Khan mencoba mencari tahu kesulitan apa yang dialami Nadia dalam ujian matematika. Nadia ternyata hanya belum memahami konsep unit konversi, seperti pemahaman berapa ons dalam satu kilogram, berapa feet dalam enam mil, dan sebagainya. Padahal untuk memahami matematika diperlukan pemahaman tuntas konsep-konsep yang mendasari pemahaman pada tingkat berikutnya. Minggu pertama membimbing Nadia merupakan saat-saat yang melelahkan bagi Khan sampai akhirnya pembelajaran yang dilakukan Khan lewat piranti lunak Doodle sukses untuk membelajarkan Nadia. Saat itulah Khan mulai membimbing dua adik Nadia, Arman dan Ali. Dari mulut ke mulut, Khan kemudian memiliki 10 murid. Ia mencoba membimbing empat murid sekaligus dengan fasilitas Skype. Ia mencoba menciptakan piranti lunak untuk membuat soal dan dapat melacak jejak bagaimana muridnya menjawab. Semua itu dilakukannya pada waktu senggangnya.
Berawal dari hal kecil tersebut, Khan mencoba me-upload videonya ke youtube dan mendapatkan banyak respon positif hingga akhirnya Khan mendirikan perusahan Khan Academy dan mendapatkan donatur dari Bill Gates dan Google. Tak hanya bisa dilihat secara online, metode Khan juga telah sukses diterapkan di kelas-kelas nyata. kisah tentang perjalan hidup khan hingga mendirikan Khan Academy tertuang dalam sebuah buku Khan yang berjudul “The One World Schoolhouse: Education Reimagined”. Dalam buku tersebut juga secara tersirat bahwa pendidikan bisa di lakukan di mana saja, dipelajari oleh siapa saja, kapan saja, tidak ada batas waktu dan bebas biaya.
Pendapat penulis mengenai pemikiran Salman Khan
     Telah disebutkan di atas bahwa pemikiran pendidikan menurut Salman Khan adalah bahwa pendidikan tersebut bisa dilakukan dimana saja, pendidikan dapat di pelajari oleh siapa saja, pendidikan dapat diperoleh kapan saja, pendidikan tidak ada batas waktu dan bebas biaya. Dalam bagian ini penulis akan membahas satu persatu mengenai pemikiran salman khan, pendapat penulis mengenai pemikiran Salman Khan.

1. Pendidikan dapat dilakukan dimana saja.
     Secara umum pengertian pendidikan adalah proses perubahan atau pendewasaan manusia, berawal dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak paham menjadi paham dan sebagainya. Proses perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak paham menjadi paham dan sebagainya bisa dilakukan dimana saja. Menurut penulis, ini relevan dengan sekarang mengingat dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa pendidikan dapat terjadi di mana saja, seperti pendidikan formal, informal maupun non-formal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi, sedangkan pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal, dan pendidikan informal adalah jalur pendidikan dalam keluarga dan lingkungan (Depdiknas, 2007)
    Sebagai contoh pendidikan yang terjadi di dalam keluarga (pendidikan informal). Pendidikan dalam keluarga adalah tanggungjawab orang tua, dengan peran ibu lebih banyak. Dari kecil kita sudah di didik untuk disiplin, hidup bersih dan sebagainya. Sebagai contoh dalam hal makan, sebelum makan kita di didik oleh ibu untuk selalu cuci tangan sebelum makan, menggosok gigi dua kali sehari yaitu pada pagi hari dan sebelum tidur. Setelah kita beranjak dewasa peran ayah sebagai penasehat juga penting, karena dapat memberikan aspek berbeda dari yang diberikan ibu. Pendidikan dalam keluarga dapat memberikan pengaruh besar terhadap karakter anak. Karakter yang ditumbuhkan adalah faktor yang amat penting dalam kepribadian anak, karena banyak mempengaruhi prestasi dalam berbagai bidang. Ilmu pengetahuan dan kemampuan teknik adalah penting untuk keberhasilan, tetapi tidak akan mampu mencapai hasil maksimal kalau tidak disertai karakter.
    Setelah mencapai usia tertentu, kita akan dihadapkan pada pendidikan formal yaitu pendidikan yang terjadi di sekolah yang diperoleh secara teratur, sistematis, bertingkat, dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas. Pendidikan formal ini terdiri dari SD, SMP, SMA sampai tingkat universitas. Pendidikan di sekolah diberikan oleh guru. Di sekolah akan diajarkan berbagai mata pelajaran seperti matematika, fisika, bahasa dan sebagainya yang nantinya berguna dalam kehidupan. Di sekolah juga di ajarkan sopan santun dalam berpakaian, berbicara dan sebagainya yang nanti kita gunakan dalam kehidupan bermasyarakat. Selain pendidikan informal maupun formal, pendidikan non-formal tidak kalah pentingnya bagi perkembangan anak. Pendidikan yang diperoleh anak dari lingkungan bermasyarakat.
     Untuk mendapatkan pendidikan, peserta didik tidak ada batasan ruang. Selain pendidikan dapat terjadi di kelas (pendidikan informal), pendidikan dapat terjadi di rumah dengan memanfaatkan teknologi seperti internet. Siswa dapat mengakses berbagai materi di internet walaupun di rumah. Pendidikan seperti ini bisa terjadi di mana saja seperti pada saat menunggu antrean, menunggu pesanan atau sebagainya dengan menggunakan teknologi seperti hanphone yang bisa akses internet.

2. Pendidikan dapat di pelajari oleh siapa saja
      Pendidikan sebagai hak untuk semua anak telah tercantum dalam berbagai instrumen internasional mulai dari Deklarasi Universal 1948 (Stubbs, 2002). Dari pernyataan tersebut bahwa anak-anak sampai orang tua tidak menutup kemungkinan bagi kelompok-kelompok tertentu termasuk anak penyandang cacat berhak memperoleh pendidikan yang layak. Menurut penulis ini relevan dengan zaman sekarang karena setiap orang berhak untuk meningkatkan taraf kehidupannya menjadi lebih baik melalui pendidikan.

3. Pendidikan dapat diperoleh kapan saja
      Menurut penulis, pendidikan yang dapat di peroleh kapan saja relevan dengan zaman sekarang. Seperti yang disebutkan di atas, bahwa pendidikan merupakan proses perubahan dari tidak tahu menjadi tahu. dalam era globalisasi ini perkembangan ilmu pengetahuan maupun teknologi semakin pesat. Pesatnya perkembangan teknologi ini membawa dampak yang sangat besar bagi kualitas pendidikan. seperti yang disebutkan oleh Prasojo (2011), dalam bidang pendidikan pemanfaatan teknologi informasi difokuskan pada peningkatan kualitas pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
     Perkembangan teknologi ini salah satunya adalah internet. Internet merupakan sarana yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan dalam mencari informasi yang diinginkan. Cara menggunakannya pun sangat mudah. Zaman sekarang hampir semua orang mengetahui internet. Dengan menggunakan internet dapat memperoleh informasi yang melimpah, jarak terasa semakin kecil karena untuk memperoleh informasi hanya menggunakan suatu perangkat seperti laptop dan modem.
    Seiring dengan berkembangnya penggunaan internet, pembelajaran di sekolah bisa di bantu melalui E-Learning. E-Learing merupakan suatu jenis sistem pembelajaran yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet. Tentunya ini bisa di akses kapan saja.

4. Pendidikan tidak ada batas waktu dan bebas biaya
     Menurut penulis, ini relevan dengan kehidupan sekarang mengingat perkembangan dari berbagai faktor. Kemajuan dan perkembangan zaman secara tidak langsung menuntut manusia untuk terus memajukan diri agar mengikuti perkembangan zaman. Oleh karena itu sudah seharusnya sebagai manusia tidak berhenti untuk belajar. Pendidikan tanpa batas waktu di istilahkan dengan pendidikan sepanjang hayat.
    Pendidikan sepanjang hayat mulai menjadi aktual saat topik itu dilontarkan oleh UNESCO sebagai pandangan tentang pendidikan yang mengantisipasi perubahan-perubahan yang ada di masyarakat seluruh dunia dan negara berkembang pada khususnya. Tahun 1930, Arceak AB (dalam books.google.co.id) mengenalkan istilah pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup dalam rangka pendidikan untuk manusia. Pentingnya pendidikan sepanjang hayat yaitu memungkinkan seseorang meningkatkan produktifitas, memelihara dan mengembangkan sumber-sumber yang dimiliki, memungkinkan hidup dalam lingkungan yang lebih menyenangkan dan sehat. Selain itu secara ideologis juga bahwa semua orang mempunyai hak yang sama, khususnya dalam hak mendapatkan pendidikan dan peningkaran pengetahuan serta ketrampilannya. Pentingnya pendidikan sepanjang hayat juga di sampaikan oleh Mohd. Zohadie (dalam Abidin dkk) yang menyatakan bahwa ”Ilmu dan teknologi yang dimiliki pada hari ini akan ketinggalan dan lapuk pada masa hadapan. Oleh yang demikian kita perlu mengemas ilmu pengetahuan agar selari dengan konsep pembelajaran sepanjang hayat supaya menjadi manusia yang relevan kepada pembangunan dan kemajuan negara”
     Selain pendidikan sepanjang hayat, pendidikan juga bisa dilakukan dimana saja sehingga pendidikan tersebut bebas biaya. Mengacu pada pengertian pendidikan menurut Rogers (dalam books.google.co.id) yang menyatakan bahwa pendidikan dihubungkan dengan perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku seseorang bisa dari meniru orang yang sukses, orang yang baik dan sebagainya tanpa perlu biaya apapun.

Kesimpulan
  • Salman Khan lahir tanggal 11 bulan oktober 1976 di New Orleans, Louisiana. Salman Khan Dibesarkan di Amerika oleh seorang ayah bernama Dr. Fakhrul Amir Khan dan ibunya Masuda Khan asal India. Khan kuliah di MIT dan bertemu istrinya Marvi. Keduanya dikarunia putra-putri, bernama Huzaifa Khan dan Manahil Khan. Bermula dari masalah sepupunya untuk belajar matematika, Khan mendirikan Khan Academy yang merupakan perusahaan Non-Profit yang memberikan pelajaran gratis secara online.
  • Pemikiran Salman Khan mengenai pendidikan berawal dari masalah sepupunya yang frustasi mendapatkan nilai jeblok dan bagaimana Khan mengajarkan Nadia. Hingga akhirnya Khan mendirikan Khan Academy yang bergerak secara online. Pemikiran Khan mengenai pendidikan bahwa pendidikan tersebut bisa dilakukan di mana saja, oleh siapa saja, kapan saja, tidak ada batas waktu dan bebas biaya. 
  • Pemikiran pendidikan menurut Salman Khan adalah bahwa pendidikan tersebut bisa dilakukan dimana saja, pendidikan dapat di pelajari oleh siapa saja, pendidikan dapat diperoleh kapan saja, pendidikan tidak ada batas waktu dan bebas biaya. Menurut penulis pemikiran-pemikiran Salman Khan di atas relevan dengan kehidupan sekarang mengingat dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan terbagi tiga yaitu pendidikan formal, informal maupun non-formal. Hakekatnya bahwa pendidikan adalah hak untuk semua orang. 



DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Ramlan B. Z dkk. 2008. Pendidikan Sepanjang Hayat: Isu,Cabaran dan Peranan Sekolah Membangun Modal Insan Dalam Komuniti Setempat. Tersedia pada http://eprints.uthm.edu.my/2713/1/22._PKPGB_2008_2.pdf (diakses tanggal 10 Januari 2015)
 Ahmad, Affizal. 2008. Kepentingan Pendidikan dalam Pembentukan Kualiti Hidup Sejahtera. Tersedia pada: http://medc.com.my/medc/journals/vol2/6.%20KEPENTINGAN%20PENDIDIKAN%20DALAM%20PENBENTUKAN%20KUALITI%20HIDUP%20SEJAH.pdf (Diakses tanggal 10 Januari 2015)
Khan, Salman. 2012. The One World Schoolhouse Education Reimagined. United States of America: Amerika
Mutu Pendidikan Matematika di Indonesia Masih Rendah. Tersedia pada http://ugm.ac.id/id/post/page?id=4467 (diakses tanggal 9 Januari 2015)
Prasojo, Riyanto.2011. Teknologi Informasi Pendidikan. Yogyakarta: Gava Media
Stubbs. Sue. 2002. Pendidikan Inklusif Ketika Hanya Ada Sedikit Sumber. Tersedia pada http://www.eenet.org.uk/resources/docs/IE%20few%20resources%20Bahasa.pdf (diakses tanggal 10 Januari 2015)
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003. Tersedia pada: http://www.dikti.go.id/files/atur/UU20-2003Sisdiknas.pdf (diakses tanggal 10 Januari 2015).
 

No comments:

Post a Comment